Sabtu, 28 Januari 2012

fashionmu ga karuan

Hmmm, kembali lagi ke masa-masa GJ gue di sokelah.
yaaa, ga salah lagi, hari ini pelajaran b.inggris oleh Ibu Nenden (aseeeeek..:P). Dari pertama beliau ngajar sampe sekarang di kelas gue entah kenapa gue jadi orang gila mendadak, lo tau kenapa, karena keGeJeannya beliau mengajar!!. Kenapa haruus beliauuu??? semua temen2 gue sama!, mereka selalu tertawa. Lo tau apa yang mereka tertawakan? gue juga sebenarnya sih gatau tapi gue coba tebak aja, karena gue rasa semua temen gue uda pada gila termasuk gue! -____-

Gue sama temen sebangku gue suka banget momentarin fashion orang termasuk ibu "ini". Padahal gue rasa fashion gue blom bener bener amat sih. Gue jadi ingit ibu "ini" pernah pake baju yang serba maching dari jilbab, baju, celana, kacamata serba pinki. tapi anehnya dia pake sepatu coklat, terus dia pake cincin warna hijau yang besar, aduuuh gue ga habis pikir tuh, ampe2 temen sebangku gue tertawa terbahak-bahak ngeliat fashion yang ga karuan itu, dalam hati sih gue bilang "Astaghfirullah(gue ga mau dianggap kurangajar ama guru)" yyyaaa akhir dari ucapan gue, gue ketawa lagi dan lebih keras.

Termasuk untuk hari ini, kayaknya dia mau machingin bajunya lagi tuh, tapiiii gue liat sepatunya ga maching lagi buu, masa pakaian dari atas sampai bawah biru ampe payung-payungnya gan, tapi sepatunya warna hitam ! (gue mulai lagi nih) tapi sepertinya beliau ini ingin menjadi miss maching tapi gagal :(. gue sempet baca di salah satu website yang mengatakan kalo busana itu ga hasus matching (mulai bener tulisan gue) tapi asalkan kontras ama motif gituuu.

Yaaa saran dari gue sih jangan mau jadi perhatian orang karena fashion kita yang aneh, yang sewajarnya sajalah, hehe oke;)

move on!

Kamis, 26 Januari 2012

Yang Baru Dari Gue

Terakhir gue nulis blog ini sekitar september 2 tahun yang lalu.
lo tau kenapa gue bisa ngisi ini lagi?, karna gue terinspirasi dari Raditya Dika. Dia nulis diarinya semua diblog, jadi itulah alasan gue tertarik nulis blog gue yang udah berdebu ini. Karena gue bingung mau numpahin semua curhatan gue ama siapa, jadi pas gue nonton film "KAMBING JANTAN", gue tau tempat mana yang gue datengin buat numpahin curhatan gue yang mungkin agak ga jelas gitu.

haaaah, next time lanjut lagi!

Sabtu, 25 September 2010

Penemu sungai laut dalam

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur dan tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering di identikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi:
Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…
Artinya:Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakanlah surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi:
Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan
Artinya:Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah s.a.w. bersabda:
Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.
Wallahu a’lam.

Jumat, 24 September 2010

Etika Dalam Berbicara


etika berbicara
Etika Berbicara hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (An-Nisa: 114).

Etika Berbicara hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.

Etika Berbicara jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. Hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menyatakan: "Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Etika Berbicara janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Abu Hurairah Radhiallaahu 'anhu di dalam hadisnya menuturkan : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar".(HR. Muslim)

Etika Berbicara menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Etika Berbicara tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu 'anha. telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya". (Mutta-faq'alaih).

Etika Berbicara menghindari perkataan jorok (keji). Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mu'min itu pencela atau pengutuk atau keji pembicaraannya". (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Mufrad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Etika Berbicara menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu 'anhu disebutkan: "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

Etika Berbicara menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".(Al-Hujurat: 12).

Etika Berbicara mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.

Etika Berbicara jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.

Etika Berbicara menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.

Etika Berbicara menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan). (Al-Hujurat: 11)

Kamis, 23 September 2010

sip

THE ANALYSIS OF POLITICS EVENTS AND DISCUSSIONS  orang-orang yang berani Syahid melawan orang-orang kafir seperti kata Anda sangat dibutuhkan memang betul. Tapi yang jelas bukan seperti Osama Bin Laden orangnya. Mengapa? Pada mulanya Al-Qaeda didirikan atas restu Amerika Serikat dan para anggotanya dilatih serta didanai oleh C.I.A. untuk menggempur rezim Komunis dukuingan Uni Soviet di Kabul, Afghanistan. Setelah rezim boneka Uni Soviet ambruk, pemerintahan Taliban dibentuk juga atas restu Washington tapi hanya untuk sementara. Pada akhirnya Taliban pun disingkirkan dari panggung kekuasaan setelah mereka tidak mau menyerahkan Osama Bin Laden yang dituduh melakukan penyerangan gedung WTC di New York dan Pentagon 11 September 2001. Ini sesuai dengan rancangan skenario kaum Zionis. Setelah perestiwa 9/11Osama sesumbar bahwa perjuangan Al-Qaeda adalah untuk membela dan membebaskan rakyat Arab Palestina dari cengkeraman Zionis Israel. Kata Osama Bin Laden, musuh utama Al-Qaeda adalah 1. Kaum Shiah 2. Yahudi 3. Israel dan 4. Amerika Serikat. Tapi anehnya dari empat musuh mereka, Al-Qaeda hanya satu kali bikin "pesta" di Amerika Serikat dan tidak pernah ada lagi perestiwa 9/11 jilid kedua. Sedangkan di Israel sama sekali belum pernah terjadi "pesta" apa pun, bahkan negara Zionis ini tidak tersentuh oleh Al-Qaeda. Di Republik Islam Iran belum lama ini banyak terjadi ledakan bom dilakukan oleh kelompok Sunni yang merupakan jaringan Al-Qaeda di Iran dengan tujuan mengguling kan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang terkenal anti-Zionis dan musuh Amerika Serikat. Jaringan Al-Qaeda lebih banyak "pesta" di negara-negara Muslim terakhir di Yaman dan Somalia yang telah banyak makan korban. Ada lagi pelaku bom bunuh diri juga dari jaringan Al-Qaeda yang banyak dilakukan di negara-negara Muslim, korbannya juga mayoritas orang-orang Muslim. Apakah pantas orang-orang ini disebut sebagai "Syahid" ? Bagi saya mereka adalah orang-orang SINTING!! Bagaimana pun juga bunuh diri adalah dosa apalagi mrngorbankan orang lain. Kalau Al-Qaeda berani menyerang Zionis Israel, mengadakan pesta di negara-negara yang bergabung dalam pengkeroyokan terhadap Iraq dan Afghanistan, itu baruuuuuuu namanya Mujahiddin. Tingkah laku Al-Qaeda patut dicurigai sebagai penkhianat. Sayangnya kebanyakan umat Islam sampai sekarang masih terpukau dengan "kehebatan" Al-Qaeda "menyerang" WTC dan Pentagon 11 September 2001, tapi tidak melihat kenyataan semuanya itu berlaku dari skenario imperialisme-Zionis internasional. Kita harus waspada terhadap para Mujahiddin palsu yang berjuang untuk kepentingan-kepentingan politik tertentu.

Pengikut